Minggu, 10 April 2011

Seminar "Langkah Penanganan Anak Autisme/ ADHD"

Alooooooohaaa.,,Jumpo lage dengan amboo., ^o^ Hohohoo.,,

Ukey teman2 sekalian.,sekarang ambo mau cerita sedikit tentang seminar yang ambo ikut’i tadi pagi..,

Minggu, 10 April 2011, di Hotel Gajah Mada, tepatnya d Jln.Dr. Cipto no.17 malang


Jadi intinye seminar ini membahas tentang  
”LANGKAH PENANGAN ANAK AUTISME / ADHD (Hiperaktif kurang konsentrasi)”

Dengan pembicara dari Australia Ibu Gayatri Pamoedji Iskandar SE, MHC

(Maap yes fotonya gak jelas, harap maklum hasil jepretan dari kamera hepo butut -____-‘’)

Beliau adalah Pendiri “MPATI” (Masyarakat Peduli Anank Autisme Indonesia)dan Konselor Penyandang Autisme Indonesia.
Dan ternyata beliau adalah Ibu dari remaja penyandang Autisme pula, putranya bernama Ananda Audwin.

(Ni ane kasih foto Ibu Gayatri Pamoedji Iskandar SE, MHC yg jelas, from mbah Google se.,hehe.., She so beauty yes., )
 
Mungkin beberapa dari kalian msih belum mengetahui perbedaan dari Autisme dan ADHD. OK akan saya jelaskan sekilas tentang perbedaan Autisme dan ADHD. 

Pada dasarnya Autisme dan ADHD adalah sama yaitu gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak sejak lahir atau balita yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akan tetapi letak perbedaanya hanya pada perilaku yang di anggap unik saja. 

Pada anak penyandang ADHD tidak terlihat adanya perilaku yang di anggap unik berbeda dengan anak penyandang Autisme yang lebih banyak menunjukkan perilaku unik. Contohnya: Ada beberapa anak yang  ketika marah akan mengepak- ngepakkan tangannya dan setiap anak memiliki perilaku unik yang berbeda-beda.
Dan penderita ADHD masih mampu bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya, sedangkan penderita Autisme lebih pada dunia mereka sendiri. Penyandang Autisme memiliki dunianya sendiri , hal itu yang menyebabkannya susah bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya.


*Ukey kita lanjut lagi.,
 
Sesampainya saya di sana disambut oleh penampilan tari merak dan permainan angklung dari anak-anak penyandang autisme / ADHD.
(permainan angklung “gundul-gundul pacul” dari anak-anak penyandang aitusme/ ADHD)

(penampilan tari merak dari dari anak-anak penyandang aitusme/ ADHD)


Unyu-unyu banget mereka yees.,  ^___^ salut sangat saya sama mereka semua. Mereka sama sekali tidak tampak seperti penyandang Autisme/ ADHD. Mereka tampil dengan sangat semangat dan penuh tawa di atas panggung. Sungguh penampilan yang bikin saya merinding. :)

@Berikut hasil dari  Seminar Langkah Penanganan Anak Autisme/ ADHD

AUTISME adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak:
  • o   Keterlambatan dalam Berkomunikasi
  • o   Keterlambatan dalam Berinteraksi
  • o   Keterlambatan dalam Berperilaku

Diagnosa Akurat:
1.       Pahami 7 ciri anank penyandang autisme
2.       Lakukan diagnosa lebih lanjut mengenai anak anda pada dokter ahli
3.       Lakukan sedini mungkin; Gejala autisme tampak sebelum anank mencapai usia 3 tahun

Ada 7 Ciri Utama Autisme (M-CHAT: Modified Checklist for Autism in Toddlers):
1.       Apakah anank anda memiliki rasa tertarik pada anank-anak lain?
2.       Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk untuk menunjukan rasa tertariknya pada sesuatu?
3.       Apakah anak anda menatap mata anda lebih dari 1 atau 2 detik
4.       Apakah anak anda meniru anda? (misalnya: bila anda membuat raut wajah tertentu,apakah anak anda menirunya?)
5.       Apakah anak anda memberi reaksi bila namanya dipanggil?
6.       Bila anda menunjuk pada sebuah mainan  di sisi lain ruangan, apakah anak anda melihat pada mainan tersebut?
7.       Apakaha anak anda pernah bermain “sandiwara” misalnya berpura-pura berbicara di telfon atau berpura-pura  menyuapi boneka?
**Seorang anak berpeluang menyandang Autis jika minimal 2 dari pertnyan diatas dijawab TIDAK .


PENYEBAB AUTISME :
1.   
1.       Autisme pada awalnya diduga merupakan kelainan psikis anank yang disebabkan oleh pola pengasuhan yang salah
2.       Autisme adalah kelainan fisik yang berkaitan dengan kelainan anatomi tubuh
3.       Hal ini di buktikan bahwa penyebab autisme terdiri dari multi faktor
4.       Gangguan metabolisme tubuh yang kompleks, yaitu alergi terhadap kasein (protein susu) dan glutein (protein gandum)
5.       Anank autis umumnya mengidap multiple food alergy


PENDIDIKAN TEPAT (I) :
1.       Penanganan dini
2.       Terapi terpadu


Terapi Autisme pada Anak :
1.       Bagaimana menangani anak penyandang autisme adalah pertanyaan yang sulit dijawab
2.       Disebbabkan kompleksnya tratment dan terapi pendidikan  yang diketengahkan para peneliti dan praktisi autis
3.       Tidak ada prosedur tetap, tetapi semua sepakat bahwa terapi harus dimulai sejak dini
4.       Terapi dimulai dan diarahkan pada hambatan yang mula-mula dikenali


Beberapa terapi terpadu:
·         ABA (Applied Behavioral Analysis)
·         Terapi wicara
·         Terapi okupasi
·         Terapi fisik
·         Terapi sosial
·         Terapi bermain
·         Terapi perilaku
·         Terapi perkembangan
·         Terapi biomedic
·         Diet GFCF dan relaksasi


PENDIDIKAN TEPAT (II):
1.       1. Kemandirian
a.       Mandi
b.      Makan,minum
c.       Buang air
d.      Melepas/ memakai baju
2.     2.  Kemandirian seperti disebutkan diatas harus dicapai sebelum usia 10 tahun
3.     3.   COMPIC
4.     4.   Untuk memberika pengertian pada anak auitis harus menggunakan 5 panca indra, be active and creative infront of autistic children


TAHAP-TAHAP YANG DILALUI:
·         0 – 5 tahun
·         5 – 10 tahun
·         10 – 15 tahun
·         15 – 20 tahun
·         > 20 tahun

a.      0 – 5 tahun
o   Adalah tahap dimana paling memicu emosi orang tua, karena pada tahap ini, orang tua masih merasa bingun, kecewa, “kenapa harus anak ku?”
o   Awal munculnya karakteristik autisme:
- Tidak mampu bermain “sandiwara”
- Tidak mampu memonitor arah pandang
o   What To Do?
-          Cari dukungan
-          Komunikasi visual
-          Mengelolah rasa frustasi anak
-          Intervensi dini
-          Depresi Vs kongkrit
-          Ajarkan kepatuhan
-          Dasar-dasar kemandirian

b.      5 – 10 tahun
o   Anank harus diajarkan mandiri
o   Memilih terapi sesuai kebutuhan anak
o   Mempersiapkan tim ; Orang tua, guru, terapis, keluarga besar
o   Kemampuan visual untuk komunikasi

c.       10 – 15 tahun
o   Mengajarkan kemandirian sehari-hari
o   Pubertas, mulai mengajarkan anak tentang pendidikan sex
o   Kemampuan sosial, mulai mencari teman dan identitas diri
o   Kemampuan akademis dan bakat, mulai mencari bakat anak

d.      15 – 20 tahun
o   Beradaptasi di masyarakat: peraturan , norma, partisipasi
o   Kemandirian sosial
o   Mengontrol emosi

e.      > 20 tahun
o   Hak dan tanggung jawab
o   Mampu / tidak mencari nafkah
o   Orang tua yang semakin tua
o   Bakat untuk dijadikan sumber nafkah


DUKUNGAN KUAT:
a.       Kedua orang tua terlibat
b.      Keluarga dekat mendukung
c.       Sekolah – asah, asih, asuh
d.      Media menyebarluaskan informasi
e.      Pemerintah memberi sarana dan prasarana
f.        Masyarakat luas menerima



*PERLU DIINGAT!!!
  1. ·         Anak tidak pernah minta dilahirkan menjadi autis, jadi jangan pernah menyalahkan mereka atas apa yang telah dia lakukan. Memberi ketegasan ketika mereka salah tapi tidak menghujat.
  2. ·         Antara terapi dan bermain haruslah imbang. Memang terapi penting untuk anak penyandang autisme, akan tetapi jagan lupakan bahwa mereka tetaplah anak-anak yang masih sangat suka bermain. Misalkan terapi 2 jam, maka bermainnya juga 2 jam.
  3. ·         Di zaman modern ini banyak yang sudah mulai melupakan permainan-permainan tradisional, padahal permainan-permainan tradisional jauh lebih membantu dalam perkembangan sistem motorik anak, membantu melancarkan dan menguatkan sistem kerja otot pada anak, dan melatih daya ingat anak. Contohnya: permainan kelereng, meronce manik-manik, bermain dakon, bermain bola, dll.
  4. ·         Jangan lupa untuk selalu memberi reward ketika anak berhasil melakukan instruksi dengan benar, hal itu akan membuat anak merasa dihargai
  5. ·         Tidak memanjakan anak, karena hal terebut hanya akan membuat anak semakin tidak berkembang

Yaaaaaah.,,,kurang lebih itulah yang saya dapat dari seminar kemarin pagi – siang ^^

*Semoga bermanfaat untuk kalian semua yang baca inggeh..., :D


See yaaaaaaa.,in the next entri.,   ^o^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar