Minggu, 04 Desember 2011

TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA- Analisis Film Gridiron Gang

SINOPSIS GRIDIRON GANG :
Film Gridiron Gang dibintangi oleh Dwayne “The Rock” Johnson dan Xzibit. Film ini berdasarkan pada kisah nyata (based on true story). Film ini berkisah tentang kondisi sosiologis di Amerika Serikat (AS) beberapa tahun lampau dimana lebih dari 120.000 remaja AS usia antara 16-20an tahun dipenjara di Penjara Anak di seluruh Amerika Serikat karena berbagai tindak kriminalitas. Masuknya para remaja tersebut ke hotel prodeo dilatarbelakangi oleh berbagai tindak kriminal yang bermacam-macam. Ada sebagian yang masuk jeruji penjara karena narkoba, ada yang karena mencuri, dan tidak sedikit yang terlibat pembunuhan.
Munculnya tindak kriminalitas mereka tersebut tidak bisa lepas dari keberadaan keluarga mereka yang kacau (broken home) sehingga memaksa mereka mencari kasih sayang di jalanan. Ratusan bahkan ribuan remaja berkumpul karena alasan yang sama, broken home, kemudian bersosialisasi dan membentuk genk. Melalui kelompok-kelompok genk-genk inilah mereka hendak menunjukkan eksistensi dan saling memperoleh kasih sayang semu serta mendapatkan keluarga baru di jalanan dengan cara yang salah. Ujung-ujungnya, mereka menganggap pencurian, penjarahan, narkoba, perkelahian massal, dan membunuh adalah sebuah ritual biasa.
Karena tindakan-tindakan kriminal yang mereka lakukan tersebut akhirnya mereka harus masuk penjara di usia belia. Namun, hukuman penjara tidak memberikan efek jera bagi mereka. Tetapi mungkin justru menjadi tempat perkuliahan dan bertukar pikiran antar para penjahat. Diantara mereka yang kemudian bebas dari penjara, tercatat sebanyak 75% diantara mereka akan kembali ke penjara lagi karena kembali melakukan tindak kriminal atau justru menjemput maut di jalanan karena konflik antar genk yang tak jelas dan tak berujung. Film tersebut berdasarkan pada kisah nyata di Camp Kilpatrick dan petugasnya yang berusaha meruba bersikap anarh penghuni penjara menjadi lebih baik dan tidak lagi kembali kekehidupan lamanya yang selalu bersikap anarki. Disini lah peran Sean yang membentuk Team Foodball Mustang yang beranggotakan penghuni remaja itu sendiri. Melaluin proses yang panjang Sean akhirnya dapat merubah beberapa anggora Team Mustang menjadi orang yang tidak lagi hanya mementingkan diri sendiri tanpa melihat orang-orang disekitarnya, tidak lagi kembali pada kehidupan lamanya yang menuh dengan tindakan kriminal.

ANALISIS :
Dalam film Gridion Gang, kita bisa sangat memahami bagaimana keadaan seorang remaja yang berada dalam ambang kebingungan di kehidupannya. Yang kita tahu remaja dalam kehidupan sekarang mempunyai banyak pergolakan dalam pikirannya yang berujung pada krisis dan penyimpangan ideologi yang sesuai dengan norma yang ada, masa dimana tingkat egois seorang manusia mencapai puncak dan menjadi pemberontak jika apa yang disekitarnya tak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dalam film gridion gang sendiri kita banyak sekali disuguhi adegan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok remaja, bahkan kekerasan tersebut berujung pada tindakan kriminal seperti menjual obat, pengeroyokan, hingga berujung pada pertempuran antar gang dan kematian.
Dalam film gridion gang, kita bisa sangat memahami bagaimana keadaan seorang remaja yang berada dalam ambang kebingungan di kehidupannya. Yang kita tahu remaja dalam kehidupan sekarang mempunyai banyak pergolakan dalam pikirannya yang berujung pada krisis dan penyimpangan ideologi yang sesuai dengan norma yang ada, masa dimana tingkat egois seorang manusia mencapai puncak dan menjadi pemberontak jika apa yang disekitarnya tak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dalam film ini menceritakan tentang remaja yang di penjara yang dikarenakan kekerasan yang dilakukan dilingkungannya seperti tawuran antar blog atau antar geng bahkan sampai tindak pembunuhan. Hal itu terjadi mengatasnamakan solidaritas antar kelompok. Dimana seorang remaja mengalami krisis identitas. Dalam hal pembentukan identitas ini , kita bisa tau bahwa remaja ini telah gagal karena dia tidak mampu menghadapi peran baru dan tanggung jawab yang bertambah sesuai dengan bertambahnya usiamdan kewajiban sosialnya. Kegagalan pembentukan identitas diri ini dapat menyebabkan kebingungan dalam proses identitas itu sendiri.
2 pemeran utama remaja disini bernama Willie dan Kelvin. Mereka adalah salah satu anggota gang di lingkungannya. Willie anggota geng 88 dan Kelvin anggota geng 95. Mereka adalah 2 anak yang bermasalah yang saling bermusuhan yang dipertemukan kembali di penjara Camp Killpatrick
Penjara Camp Killpatrick merupakan tempat dimana mereka mulai menemukan jati diri dan mulai mengenal jati diri mereka dengan bantuan dari salah satu instruktur di Camp Killpatrick yang bernama Sean. Sean adalah mantan pemain fooball terkenal yang sekarang bekerja di penjara Camp Killparick. Di penjara inilah dia yang memiliki sikap tegas dan keras kepala berusaha merupah pola pikir remaja-remaja yang masuk ke penjara termasuk Willie dan Kelvin. Sean membentuk team foodball bernamakan Mustang yang beranggotakan remaja-remaja penghuni penjara itu sendiri tidak terlewatkan Willie dan Kelvin.
Dalam Team Mustang itu lahn Sean menerapkan sistem yang sangat disiplin akan tetapi tetap memperhatikan perkembangan tiap anggoranya. Disini lah Willie dan Kelvin perlahan berubah. Dari yang pada awalnya mereka memeiliki rasa indiviual dan rasa solidaritas gang masing-masing yang sangat kuat. Menjadi remaja yang perlahan berdamai dan tidak lagi hanya memikirkan diri masing-masing akan tetapi memikirkan team mereka dengan melewati proses yang panjang. Perlahan mereka juga mulai bisa mempelajari apa sebenarnya yang dimaksud dengan tanggung jawab hingga akhirnya mereka bisa berubah dan kembali menemukan identitas diri mereka yang sebenarnya.
Merubah Willie, Kelvin dan beberapa remaja lainnya tentu bukanlah hal yang mudah bagi Sean. Hal itu tidak lepas dari bayang-bayang masa lalu dari tiap kelompok geng mereka masing-masing yang terus saja memberikan pengaruh negatif. Akan tetapi dengan tekat kuat Sean dan beberapa remaja tersebut berusaha berubah maka pada akhirnya mereka tetap bisa berubah menjadi lebih baik. Dalam team Mustang ini Sean menerapkan sistem evaluasi diri dimana dia membuat anggota teamnya untuk berusaha menyadarkan diri mereka masing-masing bahwa apa yang mereka lakukan selama ini adalah salah dan tak perlu lagi harus diulangi lagi, selain itu subjek juga menerapkan proses komitmen dimana subjek memiliki banyak sekali penghalan dalam merubah perilakunya, tapi hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk berubah.
Di akhir cerita, kita bisa melihat bahwa hampir semua anak-anak berandalan yang masuk ke dalam tim tersebut bisa berubah dan menemukan jati dirinya, hingga berujung pada pengambilan keputusan yang positif.


Daftar pustaka:
Pratiwi, Ari. 2011. Handout Psikologi Perkembangan Remaja. Universitas Brawijaya. Jurusan Psikologi. Malang